KPU Jawa tengah Sangkal Datanya Dicuri Hacker Bjorka

KPU Jawa tengah Sangkal Datanya Dicuri Hacker Bjorka

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa tengah menentang ada kebocoran data yang disebutkan sukses tercuri oleh hacker Bjorka beberapa lalu.

“Kami yakinkan tidak dari KPU, karena ada komponen data identiknya. Data KPU ada code tertentu. Team IT KPU telah mengeceknya dan formatnya berlainan,” kata Seksi Data dan Info KPU Jawa tengah, Henry Wahyono.

Ia menyebutkan ada komponen yang sama dengan data lama KPU. Tetapi faksinya bersama KPU RI mengatakan jika pola data KPU telah berbeda. Hingga data curian tidak sesuai pola baru punya KPU.

“Kami dapat mengenali ini data punyai KPU atau mungkin tidak, demikian saksikan kolomnya ini, sesudah NIK ini, formatnya ini . Maka bukan punyai KPU,” bebernya.

Team KPU telah lakukan pengujian sepanjang 2-3 hari sesudah ada data kebocoran. “Kita cermat dan kita check. Bukan punyai kita, aman,” katanya.

Akan namun tetap ada peluang data yang dibocorkan Bjorka sebagai data KPU. “Tetapi kan ini data lama, data yang tidak digunakan,” katanya.

Berkaitan data KPU Jawa tengah, sejauh ini diletakkan di komputer khusus yang tidak tersambung dengan internet. Tetapi usaha pelindungan data personal sedikit dilaksanakan sekian tahun kemarin. Berjalannya perubahan tehnologi, dia mulai jaga keamanan data, terhitung dengan sensor 8 digit NIK masyarakat Jawa tengah.

“Jika tidak disensor kelak bisa juga dihubungi home kredit . Maka kita positifnya demikian, secara pola ekonomi saja,” terangnya.

Ketua KPU Jawa tengah Paulus Widiantoro menjelaskan KPU mempunyai beberapa perlakuan penyelamatan. Salah satunya dengan penyimpanan data dengan standard khusus.

“Penyimpanan berada di computer yang tidak ada internet. Jangan diletakkan dalam netbook, dalam PC dengan internet dan tidak dipakai untuk pekerjaan lain,” kata Paulus Widiantoro.

See also  Sri Mulyani: Resiko Telah Berpindah dari Pandemi ke Gejolak Ekonomi dan Keuangan

Awalnya, sangkaan kebocoran data yang di-claim datang dari KPU RI. Sangkaan kebocoran data itu tersingkap dari upload seorang anggota komunitas Breached, Bjorka.

Bjorka akui punyai data 105 juta data warga. Data itu mencakup NIK, KK, nama komplet, tempat dan tanggal lahir, tipe kelamin, alamat dan umur.

Data disebutkan diletakkan dalam file memiliki ukuran 20 GB atau 4 GB sesudah dikompres. Untuk menunjukkan jika data itu asli, Bjorka memberi sekitaran 2 juta contoh data gratis.

Check Also

RS Polri Sudah Analisis Semua Mayat Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

RS Polri Sudah Analisis Semua Mayat Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

RS Polri Sudah Analisis Semua Mayat Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Faksi Kepolisian umumkan sudah …